Sampah makanan di Indonesia |
Padahal banyak masyarakat kita yang kurang gizi, kurang mampu, kok kita yang menghasilkan sampah makanan? Masuk 3 besar lagi. Rasanya ironis. Dikutip dari kompas.com (13/10/20) kita membuang 13 juta ton sampah sisa makanan setara 500 kali berat Monas.
Apa penyebab sampah makanan di Indonesia?
- Lapar mata
Ada yang pernah beli bahan makanan lebih banyak dari yang diperlukan? Misalnya di pasar atau supermarket (bahkan market place)? Pasti pernah mengalaminya ya. Bilangnya untuk stok di rumah, mau coba resep baru, atau biar nggak keluar-keluar lagi.
Nyatanya beberapa bahan makanan tersebut jadi pajangan di kulkas atau lemari dalam waktu yang lama. Kalau ingat kemudian dicek ternyata sudah tidak segar kemudian dibuang.
Belum lagi lapar mata di suatu acara, karena aji mumpung jadi ambil porsi jumbo atau coba semua menu, sayangnya nggak habis. Sisa makanannya berujung di tempat samah deh..
- Masak Berlebihan (Over produce)
Mengingat negara kita punya ragam adat dan budaya, pasti banyak juga acara perayaan ya. Yang disayangkan, banyak orang yang memasak secara berlebihan. Ya, kita bisa memberi makanan sisa seusai acara pada tamu. Tapi banyak yang belum memraktikkan hal ini. Belum lagi kalau ada tamu yang makannya tidak dihabiskan..
Kenapa kita harus memulai gaya hidup minim sampah makanan? Selain membuang tenaga manusia, dampak sampah makanan bisa mengancam keragaman hewan sampai mempercepat pemanasan global. Panik? Panik, lah!
Tapi tidak hanya itu, dampak sampah makanan bisa dilihat di bawah ini:
Bahaya sampah makanan |
Sampah Makanan Memicu Efek Rumah kaca
Sampah makanan yang membusuk akan memproduksi gas metana dan karbon dioksida. Gas metana sendiri merupakan gas efek rumah kaca. Semakin banyak gas dari sampah yang membusuk, akan berdampak meningkatkannya pemanasan global.
· Merusak Lahan
Lahan yang digunakan untuk pertanian dan peternakan bakal sia-sia kalau kita membuang sampah makanan seenaknya. Belum kalau lahannya tidak dirawat, yang ada petani dan peternak kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Membuang Pasokan Air
Dalam memproduksi makanan seperti menanam, menumbuhkan dan memproduksi butuh jutaan galon air. Kalau tiap tahunnya ada 1,3 juta sampah makanan, artinya ada 45 triliun galon air yang terbuang juga.
Menghabiskan Minyak Bumi
Minyak bumi juga ambil andil dalam proses produksi makanan. Mulai dari penanaman yang membutuhkan mesin bajak, distribusi makanan dari 1 wilayah ke wilayah lain, penyimpanan makanan dan proses memasak. Membuang sampah makanan dalam jumlah besar sama saja membuang minyak bumi.
Mengancam Ekosistem Mahluk Hidup
Lahan hutan yang diahlifungsikan menjadi perkebunan atau peternakan bisa mengancam ekosistem hewan di hutan karena kehilangan habitatnya.
Bagaimana? Dampak buruk sampah makanan bukan hal yang sepele ya..
Apa kita bisa mengurangi jumlah sampah sisa makanan dari rumah? Kalau mau pasti bisa. Caranya mulai dari diri sendiri tentunya. Berikut tips sederhana memulai gaya hidup minim sampah makanan.
Buat catatan belanja
Sederhana tapi sangat membantu kita dari belanja berlebihan. Buat planning menu makan untuk seminggu, atau acara. Jangan membiasakan belanja bahan makanan dalam jumlah banyak, apalagi kalau tempat penyimpanan di rumah tidak memadai. Kalau sudah membusuk, sama saja membuang bahan makanan dan uang.
Ambil porsi secukupnya
Ini berlaku di acara atau saat makan di luar. Daripada mengambil banyak dan tidak habis, lebih baik ambil porsi kecil. Biasanya di acara banyak makanan yang bisa dicoba. Tidak menyakiti perut dan tidak menambah sampah makanan.
Ikuti Akun Media Sosial Yang Membahas Food Waste
Adanya medsos memudahkan kita mencari informasi. Kita bisa mengikuti akun yang khusus membahas topik ini (food waste) seperti @Bandungfoodsmartcity di instagram dan Youtube. Banyak tips menyimpan makanan juga. Isi waktu sekaligus menambah wawasan, kenapa tidak?
Olah sampah makanan / sampah rumah tangga
Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan sisa makanan. Misalnya seperti skincare dan pupuk. Untuk pecinta DIY skincare atau body care pasti tidak asing dengan tips menggunakan ampas kopi sebagai lulur tubuh dan ampas teh untuk lulur wajah
Tapi tahu nggak, sampah sisa makanan seperti sayur, kulit pisang, kulit bawang atau kulit telur bisa dijadikan pupuk organik rumahan lho! Ibuku sudah sering memraktikkan ini.
Pupuk organik cair dari kulit bawang
Pupuk cair dari sampah kulit bawang |
Kebanyakan orang tahu pupuk organik seperti kompos dari kotoran hewan seperti pupuk Guano dari kotoran kelelawar. Ternyata sisa kulit bawang merah/putih/bombai juga bisa dijadikan pupuk organik, bisa buat sendiri di rumah lagi!
Dikutip dari situs pertanian.go.id, kandungan dalam kulit bawang seperti kalium, magnesium, fosfor dan besi berguna untuk menyuburkan tanaman.
Caranya kita kumpulkan kulit bawang sekitar ± 100 gram kulit bawang merah kemudian rendam di air ± 500 ml. Biarkan rendaman tersebut selama seminggu.
Bagaimana dengan sampah rumah tangga seperti sisa makanan? Bisa diolah juga tentunya. Ibu saya membuat kompos dari sampah sisa makanan di lubang biopori.
Apa itu lubang biopori? Dikutip dari halaman Wikipedia, lubang biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai resapan air.
Selain berguna untuk penyerapan air juga bisa jadi tempat sampah organik. Hal ini juga bisa menyuburkan tanah. Bersumber dari halaman pediailmu.com, diameter lubang biopori umumnya 10-30cm dan kedalaman lubangnya sekitar 100cm.
Di bawah ini
foto lubang biopori di rumah saya. Isinya sampah organik mulai dari sisa makanan
dan dedaunan yang gugur dari pepohonan di halaman rumah. Dan foto bagian kanan pupuk limbah organik sudah jadi.
Biopori di rumah |
Cara membuat
sampah organik menjadi pupuk: Potong kecil-kecil sampah (dedaunan) dan kulit buah-buahan untuk
mempermudah proses pelapukan. proses sampah menjadi kompos butuh waktu 1-3
bulan.
Ini cara keluarga saya mengolah sampah makanan. Apa kalian punya tips menarik untuk meminimalisir sampah makanan? Share di kolom komentar ya!
Semoga postingan ini bermanfaat dan informatif, have a good weekend!