Gaya hidup minim sampah makanan mulai saya kenal saat masa pandemi. Dimana banyak orang yang mengalami kesulitan untuk makan sehari-hari tapi faktanya, Indonesia menjadi peringkat kedua dalam hal membuang sampah makanan. Bingung? Iya. Kecewa? Iya juga. Kok bisa?
Sampah makanan di Indonesia |
Padahal banyak masyarakat kita yang kurang gizi, kurang mampu, kok kita yang menghasilkan sampah makanan? Masuk 3 besar lagi. Rasanya ironis. Dikutip dari kompas.com (13/10/20) kita membuang 13 juta ton sampah sisa makanan setara 500 kali berat Monas.
Apa penyebab sampah makanan di Indonesia?
- Lapar mata
Ada yang pernah beli bahan makanan lebih banyak dari yang diperlukan? Misalnya di pasar atau supermarket (bahkan market place)? Pasti pernah mengalaminya ya. Bilangnya untuk stok di rumah, mau coba resep baru, atau biar nggak keluar-keluar lagi.
Nyatanya beberapa bahan makanan tersebut jadi pajangan di kulkas atau lemari dalam waktu yang lama. Kalau ingat kemudian dicek ternyata sudah tidak segar kemudian dibuang.
Belum lagi lapar mata di suatu acara, karena aji mumpung jadi ambil porsi jumbo atau coba semua menu, sayangnya nggak habis. Sisa makanannya berujung di tempat samah deh..
- Masak Berlebihan (Over produce)
Mengingat negara kita punya ragam adat dan budaya, pasti banyak juga acara perayaan ya. Yang disayangkan, banyak orang yang memasak secara berlebihan. Ya, kita bisa memberi makanan sisa seusai acara pada tamu. Tapi banyak yang belum memraktikkan hal ini. Belum lagi kalau ada tamu yang makannya tidak dihabiskan..
Kenapa kita harus memulai gaya hidup minim sampah makanan? Selain membuang tenaga manusia, dampak sampah makanan bisa mengancam keragaman hewan sampai mempercepat pemanasan global. Panik? Panik, lah!
Tapi tidak hanya itu, dampak sampah makanan bisa dilihat di bawah ini:
Bahaya sampah makanan |
Sampah Makanan Memicu Efek Rumah kaca
Sampah makanan yang membusuk akan memproduksi gas metana dan karbon dioksida. Gas metana sendiri merupakan gas efek rumah kaca. Semakin banyak gas dari sampah yang membusuk, akan berdampak meningkatkannya pemanasan global.
· Merusak Lahan
Lahan yang digunakan untuk pertanian dan peternakan bakal sia-sia kalau kita membuang sampah makanan seenaknya. Belum kalau lahannya tidak dirawat, yang ada petani dan peternak kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Membuang Pasokan Air
Dalam memproduksi makanan seperti menanam, menumbuhkan dan memproduksi butuh jutaan galon air. Kalau tiap tahunnya ada 1,3 juta sampah makanan, artinya ada 45 triliun galon air yang terbuang juga.
Menghabiskan Minyak Bumi
Minyak bumi juga ambil andil dalam proses produksi makanan. Mulai dari penanaman yang membutuhkan mesin bajak, distribusi makanan dari 1 wilayah ke wilayah lain, penyimpanan makanan dan proses memasak. Membuang sampah makanan dalam jumlah besar sama saja membuang minyak bumi.
Mengancam Ekosistem Mahluk Hidup
Lahan hutan yang diahlifungsikan menjadi perkebunan atau peternakan bisa mengancam ekosistem hewan di hutan karena kehilangan habitatnya.
Bagaimana? Dampak buruk sampah makanan bukan hal yang sepele ya..
Apa kita bisa mengurangi jumlah sampah sisa makanan dari rumah? Kalau mau pasti bisa. Caranya mulai dari diri sendiri tentunya. Berikut tips sederhana memulai gaya hidup minim sampah makanan.
Buat catatan belanja
Sederhana tapi sangat membantu kita dari belanja berlebihan. Buat planning menu makan untuk seminggu, atau acara. Jangan membiasakan belanja bahan makanan dalam jumlah banyak, apalagi kalau tempat penyimpanan di rumah tidak memadai. Kalau sudah membusuk, sama saja membuang bahan makanan dan uang.
Ambil porsi secukupnya
Ini berlaku di acara atau saat makan di luar. Daripada mengambil banyak dan tidak habis, lebih baik ambil porsi kecil. Biasanya di acara banyak makanan yang bisa dicoba. Tidak menyakiti perut dan tidak menambah sampah makanan.
Ikuti Akun Media Sosial Yang Membahas Food Waste
Adanya medsos memudahkan kita mencari informasi. Kita bisa mengikuti akun yang khusus membahas topik ini (food waste) seperti @Bandungfoodsmartcity di instagram dan Youtube. Banyak tips menyimpan makanan juga. Isi waktu sekaligus menambah wawasan, kenapa tidak?
Olah sampah makanan / sampah rumah tangga
Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan sisa makanan. Misalnya seperti skincare dan pupuk. Untuk pecinta DIY skincare atau body care pasti tidak asing dengan tips menggunakan ampas kopi sebagai lulur tubuh dan ampas teh untuk lulur wajah
Tapi tahu nggak, sampah sisa makanan seperti sayur, kulit pisang, kulit bawang atau kulit telur bisa dijadikan pupuk organik rumahan lho! Ibuku sudah sering memraktikkan ini.
Pupuk organik cair dari kulit bawang
Pupuk cair dari sampah kulit bawang |
Kebanyakan orang tahu pupuk organik seperti kompos dari kotoran hewan seperti pupuk Guano dari kotoran kelelawar. Ternyata sisa kulit bawang merah/putih/bombai juga bisa dijadikan pupuk organik, bisa buat sendiri di rumah lagi!
Dikutip dari situs pertanian.go.id, kandungan dalam kulit bawang seperti kalium, magnesium, fosfor dan besi berguna untuk menyuburkan tanaman.
Caranya kita kumpulkan kulit bawang sekitar ± 100 gram kulit bawang merah kemudian rendam di air ± 500 ml. Biarkan rendaman tersebut selama seminggu.
Bagaimana dengan sampah rumah tangga seperti sisa makanan? Bisa diolah juga tentunya. Ibu saya membuat kompos dari sampah sisa makanan di lubang biopori.
Apa itu lubang biopori? Dikutip dari halaman Wikipedia, lubang biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai resapan air.
Selain berguna untuk penyerapan air juga bisa jadi tempat sampah organik. Hal ini juga bisa menyuburkan tanah. Bersumber dari halaman pediailmu.com, diameter lubang biopori umumnya 10-30cm dan kedalaman lubangnya sekitar 100cm.
Di bawah ini
foto lubang biopori di rumah saya. Isinya sampah organik mulai dari sisa makanan
dan dedaunan yang gugur dari pepohonan di halaman rumah. Dan foto bagian kanan pupuk limbah organik sudah jadi.
Biopori di rumah |
Cara membuat
sampah organik menjadi pupuk: Potong kecil-kecil sampah (dedaunan) dan kulit buah-buahan untuk
mempermudah proses pelapukan. proses sampah menjadi kompos butuh waktu 1-3
bulan.
Ini cara keluarga saya mengolah sampah makanan. Apa kalian punya tips menarik untuk meminimalisir sampah makanan? Share di kolom komentar ya!
Semoga postingan ini bermanfaat dan informatif, have a good weekend!
105 komentar
Wah PR bangeett nih...
BalasHapusDari pada beli pupuk tanaman, mending bikin sendiri ya kak..
Selain lebih hemat, sampah di rumah pun jadi lebih berguna..
Selain itu, kalau banyak masyarakat yg menerapkan pengolahan sampah organik di rumah, timbunan sampah di TPS bisa berkurang ya mba
HapusLapar mata bisa juga, padahal seharusnya dapat dipertimbangkan sebelum ambil makanan ya. Bakal habiskah, dan bakal sukakah.. Mendingan balik lagi, dari pada kebanyakan terus dibuang ya
BalasHapusBener mba, kalo lihat banyak sisa makanan di rumah makan atau acara rasanya kesal sendiri..
HapusAstagfirullah sedih bgt stlah baca ini. Kadang suka ga sadar kalo aku tuh suka mubazir begini. Pengen mulai kelola sampah dari skrg. Bismillah..
BalasHapusAku juga, ini masih belajar biar ga lapar mata pas ke pasar kok mbaa
Hapusmemang ay di rumah hrs makan secukupnya. apalagi aku sekaarng tinggal berdua yang tukang ngabisin makanan sdh merantau, jd benar2 janagn sampai berlebihan
BalasHapusBiar ga dibuang-buang ya mba. Kalo sisa banyak bisa berbagi ke tetangga hehe
HapusBenar Mama Tira, usahakan memang jangan sampai berlebihan ambil makanan ya, di tempat lain masih ada yang kekurangan makanan
HapusAku termasuk orang yg gampang bgt buang2 makanan, kalau ga abis, ga udah buang aja, nah kalau suami termasuk orang yg ga mau buang2 makanan, jdi kalau beli lauk gitu trs ga abis, panasin aja buat besok.
BalasHapusKalau aku udah agak males kalau makan yg angetan hihi, tapi kalau dibuang begitu saja, selain banyak dampak negatif diatas sebenarnya aku juga berpikir byk bgt orang yg ga bisa makan layak seperti kita, tp aku malah buang2 makanan hikshiks, harus lebih bijak kalau beli makanan.
Aku biasanya dipanaskan lagi buat lauk nantinya, atau olah jadi menu lain yg ga riweh mba
HapusDi rumah sering kecele di sayuran, kadang beli banyak karena kang sayur jarang-jarang lewatnya. Pas udah layu dipotong masukin ke biopori, masih harus belajar biar ga lapar mata pas belanja
Setuju dengan tips dan ajakan pada tulisan ini. Jangan memasak atau menyimpan stock makanan berlebih agar jangan jadi sampah jika tak dibutuhkan lagi. Baiknya dijadikan kompos saja agar berguna bagi tanaman. Nice artikel 👍👍
BalasHapusMakasih mba, dengan mengelola sampah makanan jadi pupuk bisa menghemat pengeluaran juga yaa
HapusMakanya aku skr udh jaraaaang banget ke restoran Ayce mba. Apalagi yg mahal. Krn makin kesini porsi makanku ga banyak lagi. Sementara kalo di ayce, sering ngeliat orang2 kalo ambil bisa segunung, trus kebuang. Untungnya udh banyak konsep ayce yg mencharge kalo ada sisa makanan. Biar org2 ngambilnya mikir juga.
BalasHapusDi rumah sendiri aku wanti2 asistenku yg tugasnya masak, jgn berlebihan. Secukupnya aja. Malah kalo sampe ada sisa, aku jadiin menu besoknya :p. Biar ga Mubazir lah. Kalo utk kompos, aku belum bisa, secara ga ada halaman. Apalagi apartmen hahahah
Dari kecil aku selalu diingetin ibuku, pas ke acara makan-makan jangan ambil kebanyakan, biar yg lain juga dapat. Ternyata juga mencegah makanan acara terbang ya
Hapusdi tempat trmsuk minim lahan jd ga bisa buat biopori. jdinha smapah dikumpulin di bak khusus sanpah makanan diambil petugas sampah dan diolah sm petugas hehe
BalasHapusIni juga bisa jadi solusi 😄
HapusThx infonya. Biasanya bulan Ramadan ini sampah makanan meningkat karena tidak bisa mengukur diri saat sahur dan buka puasa. Bahkan ada yang berpikiran lebih baik berlebih ketersediaan makanannya daripada kurang. Kalau saya sih itulah gunanya memelihara kucing. Sisa daging segera dikasihkan ke kucing. Sisa makanan lain juga ada yang disukai dan dikasihkan ke burung
BalasHapusMungkin karena pas Ramadan harga pada naik jadi beli banyak ya..
HapusToss, kadang aku kasih kucing juga, gemuk jadinya hehe
Lapar mata ini yang susah ya, kalo aku menyiasatinya jangan keluar rumah dalam keadaan lapar, ha, ha. Pasti kalo liat jajanan bawaannya pengen beli. Apalagi kalo sore gini, pas bulan puasa. Wah, jajanan di mana-mana menggoda untuk dibeli. Sayang juga kalo beli akhirnya nggak kemakan.
BalasHapusMencatat apa saja yang mau dibeli juga jadi siasatku. Jadi kalo keluar untuk cari bahan makanan/beli lauk yang dibeli juga nggak banyak2.
Kalo aku di sayuran, kang sayur ga tiap hari lewat, jadi niatnya stok. Seringnya banyak yg layuu.. masukin ke biopori jadinya hiks
HapusMemang kita gak boleh berlebihan dalam mengkonsumsi ya, efeknya ke lingkungan
BalasHapusBanyak yg ga nyangka ternyata sampah makanan bisa memperparah pemanasan global juga 😔
HapusSebenarnya ada banyak cara agar kita menghasilkan sampah makanan seminim mungkin ya ... dalam tulisan ini malah memuatnya dengan lengkap.
BalasHapusAlhamdulillah, semoga informasinya bermanfaat ya mba
Hapuslapar mata ini mba yang saya sendiri belum bisa kontrol, kalau belanja tuh mau beliin semuanya, pokoknya impulsnya masih tinggi deh, wajib dikontrol. Tapi saya biasanya belanjanya banyak sayuran dan buah sih, jadi minim plastik
BalasHapusTos mba, aku di sayur yg masih beli kebanyakan.. mumpung tukang sayur lewat. Tim tas belanja bersatu!
HapusBanyak cara yang untuk membuat sampah makanan menjadi hal yang berguna contohnya dengan lubang biopori ini, kudu dipraktekkan nih :)
BalasHapusIya mba, selain untuk sampah organik bisa menyuburkan tanah juga!
HapusWah keren banget konsep dan pemikiran nya mom sangat mendetail saya jd paham ternyata dampaknya meluas bgt y
BalasHapusIya mom, kalau udah tahu begini semoga kita bisa mengubah kebiasaan lapar mata dan over produce ya
HapusWah ngeri y limbah makanan seberat 600x monas.makasi tipsnya kak bikin kita gak mubasir thd mknan
BalasHapusSama-sama kak, dipraktikkan yuk!
HapusYang miris penghasil sampah makanan tertinggi adalah negeri2 muslim. Padahal dalam Islam jelas sekali tentang ketidkbolehan mubadzir.
BalasHapusSemoga dengan semakin gencarnya edukasi semacam ini, bisa semakin menyadarkan kita semua untuk tidak lagi memproduksi sampah makanan. Hindari penyebabnya dan tahu solusinya.
Iya mba, kalau ingat provinsi atau negara yg masyarakatnya sulit mencari makan rasanya ironis banget..
HapusAamiin, semoga banyak yg mengangkat isu ini ke masyarakat ya mba
iya di dalam tulisan ini lengkap banget diulas tips mengolah sampah makanan di rumah. tujuannya tentu untuk membuat lingkungan tetap terjaga baik
BalasHapusAlhamdulillah, semoga bermanfaat informasinya ya mba😄
HapusTipsnya untuk membuat pupuk organik dengan bahan kulit bawang menarik sekali Mbak. Saya baru tahu kalau ternyata kulit bawang bisa dimanfaatkan (dengan cara yang cukup simple) untuk dijadikan pupuk organik.
BalasHapusMakasih mba, aku juga tahunya pas pandemi ini. Bantu-bantu ibuku berkebun hehe.. dipraktikkan yuk!
HapusMemasak atau belanja berlebihan bahaya banget sih. Jadi bikin kita mubazir buang-buang makanan. Padahal banyak orang di luar sana kelaparan ya. Apalagi ramadhan kaya gini. Harus pinter-pinter mengelola makanan.
BalasHapusLagi bulan puasa begini bisa diakali dengan berbagi makanan untuk petugas keamanan di kawasan rumah hehe
HapusBaru tahu kalau kulit bawang juga bisa diolah jadi pupuk organik cair. Selama ini selalu berusaha nggak buang makanan, jadi anak-anak juga diajarin ambil makan secukupnya di manapun berada termasuk saat makan AYCE. Supaya nggak lapar mata dan akhirnya buang-buang makanan.
BalasHapusKalaupun mau coba makanan di tempat all you can eat sedikit-sedikit aja ya biar nggak terbuang
HapusIndonesia paling banyak menghasilkan sampah makanan. Butuh kesadaran tinggi dari individu utk menghindari makanan menjadi sampah.
BalasHapusPelan-pelan mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, insyaallah bisa , aamiin
HapusMasha Allah, telaten banget ya kak. Jadi tertampar karena masih belum sepeduli itu dengan sampah makanan. Terima kasih banyak ya kak informasinya, sangat insightful ~
BalasHapusSama-sama kak, semoga bermanfaat infonya. Aku masih latihan kok, yg telaten ibuku hihi
HapusWah ternyata lubang biopori bisa diisi sampah organik dr sisa makanan ya? Selama ini taunya dr daun2 gtu
BalasHapusIya nih skrng sampah makanan tu kalau bisa dibikin zero, masak secukupnya , makan harus abis. Supaya gk ada yg terbuang sia2
Sisa makanan kayak sayur atau kulit buah bisa kok mba
HapusBismillah kita bisa mengubah kebiasaan menyisakan makanan ya mba
thanks mba infonya, bener banget laper mata nih ya mba yang biasanya bikin nambah bahan makanan dan akhirnya mubazir, bulan ramadhan nih ya mbakin banyak bahan makanan
BalasHapusSama-sama mba, iya nih.. apalagi suka ada diskon atau mau nyetok ya hehe.. harus direm nih
HapusSetuju kak, lapar mata memang sesuatu yang harus dihempaskan. Sebab masih ada orang lain di belahan bumi sana yang membutuhkan makanan kan
HapusLaper mata! Ini PR terbesar aku, kadang suka segala dibeli apalagi klo temen yang jualannya.. Hadeuh.. Semoga bisa makin mindful sebelum berbelanja bahan makanan.. Aamiin~
BalasHapusLapar mata ini aku juga mba, tapi lebih ke cemilan 🙁
HapusAamiin mba, biar nggak buang-buang makanan dan uang yaa
Merasa tersindir di headline Laper Mata.. Itu aku banget kak.
BalasHapusSebagai yg ngetik, maap mas 🙏 saya juga masih belajar, lapar mata bahaya yak
HapusAku juga harus belajar banyak nih mengolah sampah makanan di rumah, kadang suka merasa bersalah. Walaupun sesungguhnya sudah dihitung gak boleh banyak-banyak tapi pasti ada aja sisa sampah makanannya.
BalasHapusGodaan diskon sama mager kadang bikin kita belanja berlebihan ya mba, semoga kita bisa mengolah sampah dari rumah untuk mencegah pemanasan global
HapusSalah satu cara mengurangi sampah dapur itu adalah dengan cara composting. Cuma masih banyak yang belum mengerti bagaimana caranya termasuk saya hehehe..
BalasHapusIya mba, aku aja diajarin ibuku bikin pupuk cairnya
Hapusmenarik nih, bisa ya bikin kompos dari makanan sisa yang ada di rumah, tapi tentu juga harus diminimalisir ya sampah rumah tangga
BalasHapusBener mbaa
HapusKayaknya emang harus belajar mengeloloa sampah sisa ya. Apalagi paksu lagi demen tanaman, lumayan kalau bikin pupuk organik sendiri.
BalasHapusBisa sekalian bonding time sama keluarga yaa
Hapussaya selalu tuh kumpul kulit bawang lalu dimasukin ke dalam botol, tapi berakhir dibuang juga karena bingung mau dijadikan pupuk dimana secara gak ada tanaman di rumah.
BalasHapuspengen banget bisa buat lubang piori juga tapi belum kesampaian sih ini. :/
Dikasih ke tetangga juga bisa mba
HapusWah aku baru tahu ada akun2 yang membahas soal food waste mbak.
BalasHapusBener nih sampah makanan di rumah terutama yang gak kemakan tu eman2 banget, makanya nih kudu membiasakan diri belanja seperlunya, masak secukupnya, dan makan jg jangan terlalu geragas sampai diambil semua trus kalau gk abis dibuang ya
Makasih artikelnya, menarik
Sama-sama mba, semoga bermanfaat!
HapusIya, aku juga baru nemu akunnya bulan lalu hehe
wah salut mbak punya lubang biopori.
BalasHapusaku masih memilah sampah organik dengan anorganik aja nih. Itupun moody, hehe
kalau lihat makanan tersisa itu sayang banget apalagi lupa panasin trus jadi basi deh.
Akupun masih moody, ibuku yg rajin hehe
HapusKadang sedih sendiri kalo lihat makanan basi kayak sisa sayur huhu
Ternyata yg biasanya kita buang begitu saja masih bsa bermanfaat ya mba, smoga Allah mampukan aku utk mengolah sedemikian rupa
BalasHapusAamiin, aku juga semoga bisa disiplin..
HapusLapar mata itu aku bgt nih. Kyknya mau beli semua kalo lagi belanja di pasar atau swalayan. Semoga bisa berubah nih lebih bijak dlm belanja dan mengelola sampah.
BalasHapusMba nggak sendirian, aku juga 😅 bismillah bisa lebih bijak belanja dan mengelola sampah makanan
HapusAmbil porsi secukupnya vs lapar mata ini memang bertolak belakang tapi ya itu solusinya ya. Dengan begitu bisa meminimalisir sampah makanan
BalasHapusSalah satu solusi yg paling sederhana ya ambil porsi secukupnya ya kak
HapusMengelola sampah makanan di rumah ini emang masih jadi PR banget sih buatku, kadang tuh saking takutnya gak mau masak atau jajan berlebihan karena sayang banget kebuang. Tapi ini sebelum aku tau kalau sampah makanan bisa diolah ya.
BalasHapusDi rumah lagi latihan ga belanja banyak, kadang masih aja beli sayur kebanyakan tapi masaknya nanti-nanti jadi busuk huhu
Hapusmiris memang kalau melihat makanan berlebih yang dibuang oleh rumah tangga. Untung sekarang sudah melakukan manajemen ngolah makanan, jadi pasti abis deh
BalasHapusApalagi pas keinget banyak yang susah cari makan ya kao, double sedihnya..
HapusMakasih banyak mba sudah mengingatkan untuk selalu nggak buang-buang makanan dan mengelola sampah dengan minim
BalasHapusSama-sama mba, semoga kita bisa mengubah kebiasaan asal membuang sampah makanan yaa
Hapussebagai reminder banget untuk membeli makanan dan kebutuhan makanan yang dibutuhkan saja, jangan kalap
BalasHapusNoted kak, sekaligus irit pengeluaran ya
HapusMembuat catatan sebelum belanja tuh saya banget. Nggak mau belanja berlebihan di luar budget hehe
BalasHapusSaya juga gitu kok, biar gak boros 😁
HapusIronis banget :'( Omong-omong soal orang yang nggak ngabisin makanan di piringnya, ada sebagian masyarakat yang secara turun-temurun beranggapan bahwa "ngabisin makanan di piring sampai tak bersisa adalah perbuatan nggak sopan". :'(
BalasHapusHah.. aku baru denger mba? Dari kecil malah disuruh habisin makanan di piring biar petaninya ga nangis.. itu dari daerah mana? 😬
HapusMakasih banyak neh tipsnya, soalnya sampah rumah tangga kalau nggak dikelola bener emang beneran bikin galau. Terlebih tiap hari pasti ada kan?
BalasHapusPasti ada, makanya kalo sisa makanan bisa diolah lagi ya olah lagi sebelum dibuang ke biopori kalo di rumahku hehe
HapusBener setuju bangets, jangan berlebihan dalam memilih makanan. Dulu sejak kecil, aku selalu diingatkan utk ambil porsi yg pas. Jangan sampai membuang makanan. Lihat mereka yg kelaparan. Itu terpatri sampe sekarang. Jd suka merasa berdosa kalo buang2 makanan, sementara orang lain sulit cari makanan.
BalasHapussharingnya bermanfaat sekali ya mba, selama ini saya buang sampah ya buang sampah aja, baca ini jadi bahan renungan juga saya untuk bisa menjaga alam dengan cara mengolah sampah dengan tepat
BalasHapusLapar mata dan over produce, bener-bener jadi masalah aku sekarang kak. Terlebih yang lapar mata sih apalagi kalau udah pergi belanja di mall, duh, semua bumbu-bumbu diborong, bahan ini itu diborong apalagi frozen food. Perlu lebih belajar lagi nih.
BalasHapusHampir seluruh rumah pastinya memiliki sampah makanan ya terutama yang memasak sendiri pasti biasanya bahan-bahan masakan pun tersisa. Ternyata sampah makanan sampai memicu gas rumah kaca ya. Harus lebih aware lagi nih dan harus bisa mengolah sampah makanan yang ada di rumah.
BalasHapusmengelola sampah makanan ini yang kami lakukan di rumah. Dipisahkan sampah makanan, bahkan pernah kami jadikan pupuk organik
BalasHapusBaru tau kalo makanan busuk juga bisa berpengaruh ke efek rumah kaca. Jadi ikut merasa bersalah selama ini masih suka nyia-nyiain makanan
BalasHapusBagus banget bahasannya, saya pun suka miris ngeliat onggokan sayur layu dan busuk di pasar, terbuang sampe berkarung-karung.
BalasHapusKukit bawang selama ini cuma kubikin jadi rebusan telur pindang, ternyata bisa jadi pupuk organik ya
Di rumah, saya juga mengandalkan kulit telur, kulit bawang dan air cuci beras jadi pupuk organik buat tanaman. Lumayanlah, bisa lebih hemat plus tanaman jadi subur. Kepikiran pengen bikin lubang biopori tapi belum kesampaian
BalasHapusNgeri banget ya Mbak akibat yang ditimbulkan kalau sampah makanan terus dihasilkan tanpa ada upaya dari masing-masing kita buat mengatasinya, dapat mengancam ekosistem malah ya, noted. Yuk ambil, makan, habiskan ah kl makan apa2 tuh.
BalasHapusAq nih kalau masak berusaha banget supaya jumlah nya pas dengan orang di rumah. Biar ga ada yg nyisa atau kebuang gitu. Bener banget jadi banyak dampak negatif nya ya
BalasHapusJujur aja aku masih PR banget nih mengenai mengelola sampah rumah tangga huhu selain lahan terbatas terus ya biasanya di wilayah kami langsung plek gitu sampahnya. Untuk menguranginya sih jujur aja aku lebih bijak pemakaiannya jangan sampai sia2 kebuang banyak.
BalasHapuswaahhh salut banget deh, si kaka rajin dan komit banget mengolah sampahnya. Inspiring aku banget kak, coba ahh aku ikutin di weekend ini.
BalasHapusProblematika kita banget nih soal sampah. Sampah rumah tangga yang banyak banget kadang bingung mau nguranginnya gimana. Perlu edukasi yang kenceng lagi gimana sampah sebenarnya bisa diolah jadi sesuatu yang baru. Cuma ya itu, butuh waktu banget ya
BalasHapusTanpa kita sadari sampah rumah tangga juga berperan dalam menumpuknya jumlah sampah di Indonesia. Harus belajar lagi buat mengurangi konsumsi plastik dan menggunakan bahan yg bisa dipakai kembali
BalasHapusWaah, Masha Allah terima kasih banyak ya kak untuk tips dan informasinya. Bahas makanan dan sampai selalu menyenangkan. Tapi kadang memang butuh niat kuat dan effort yang besar but dijalankan dan iqtiqomah yaa. Bismillah, semoga bisa!
BalasHapusDitunggu informasi dan tips menarik lainnya ♥
Jangan pake link ya, terimakasih!