Berita anak SMP yang ingin menikah juga sukses bikin saya kebingungan. Kenapa anak jaman now kepingin cepet menikah? Kalau mengingat umur mereka yang masih remaja, bisa dimaklumi hormonnya yang tidak stabil dan masuk dalam fase 'I know what I want'. Yang pernah remaja pasti mengerti.
Pernikahan di bawah umur ini sebenarnya sering ditemui di daerah desa yang terpencil. Dimana edukasi mengenai pernikahan susah didapat dibanding yang di kota. Entah kenapa banyak anak remaja kini ingin menikah secepatnya dengan pacarnya. Hahahahaaa {tertawa sambil pijat dahi}
Banyak orangtua yang memberikan izin anaknya untuk menikah di usia muda untuk menghindari zina. Benar sih.. Tapi pernikahan tidak selalu indah seperti yang ada di postingan IG dan facebook. Apa anak remaja tanggung sudah siap secara mental dan fisik?
Banyak kasus pasutri muda yang bercerai karena masalah sepele. Ini karena mereka belum siap secara mental, psikis dan belum mampu menyelesaikan konflik dengan pikiran jernih. Kalau sudah bercerai dan memiliki anak yang kesulitan siapa? Umumnya perempuan, kan?.
Tanggal 15 Mei lalu saya dan teman-teman Blogger Plus menghadiri acara yang diselenggarakan oleh BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Indonesia )dengan mengangkat tema "Cinta Terencana". Terencana? Iya dong! Mau mudik aja harus bikin planning, bagaimana kalau mau menikah?
Kenapa cinta butuh rencana? |
para narasumber |
Dari pernikahan terwujudlah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, jika masyarakatnya stabil bahkan kuat dalam sisi pendidikan dan keuangan dijamin Indonesia makin sejahtera. Maka dari itu, BKKBN membuat program Cinta Terencana.
source: vector stock |
Mengarungi rumah tangga tidak semudah mengarungi kolam arus di waterpark. Rumah tangga pasutri muda bisa hancur hanya karena yang laki-laki keseringan hangout dengan teman-temannya, yang perempuan belum bisa mengelola nafsu belanja. Kalau cekcok langsung ngadu ke orangtua. Kalau orangtuanya tidak terima bisa perang dunia ke tiga dan berakhir dengan perceraian.
Jadi apa saja yang harus dipersiapkan sebelum menikah? Saya nggak ngomongin persiapan resepsi ya. Jadi BKKBN membuat 4 poin pada program Cinta Terencana yang harus diperhatikan sebelum maju ke pelaminan.
Salam Genre! |
2. Keterampilan hidup/lifeskill
3. Kesehatan Reproduksi
4. Perencanaan kehidupan berkeluarga
Kenapa BKKBN menolak keras pernikahan dibawah usia? Agar mental calon pasutri siap a.k.a matang, paling tidak mereka sudah melewati beberapa tahapan dalam hidup seperti di bawah ini..
1. Menimba ilmu minimal sampai bangku SMA
Kelak mereka akan menjadi guru pertama bagi buah hatinya. Memiliki kemampuan membaca, menghitung dan berwawasan luas tentu memudahkan pasutri dalam mendidik anak dari kecil. Meminimalisir pengeluaran kursus misalnya, hehe.
2. Bekerja.
Dengan bekerja kita punya pendapatan sendiri. Kita bisa membeli kebutuhan pribadi dan membantu orangtua, dengan ini secara tidak langsung kita belajar mengelola keuangan.
3. Menikah di usia ideal
Menikah saat mengenyam pendidikan bukanlah hal mudah, apalagi untuk perempuan. Fokusnya akan terpecah dengan tugas, UTS, kebutuhan rumah tangga dan bisa memberi dampak stres. Maka dari itu selesaikan tahap kehidupan satu per satu. Idealnya perempuan menikah setelah selesai mengenyam pendidikan atau dalam dunia kerja.
4. Bisa berinteraksi dengan baik
Tahu kan bagaimana anak remaja saat ngumpul bareng teman-temannya? Haha-haha hihi-hihi. Namun semakin dewasa kita akan beradaptasi menghadapi berbagai orang dengan beragam background. Kan tidak pantas kalau berbicara dengan bahasa gaul saat bersama keluarga mertua?BKKBN mengajak anak muda untuk menjadi GenRe yang artinya GENerasi beREncana.
Jadi jangan terburu-buru untuk memutuskan nyemplung ke dunia pernikahan. Motif menikah di dasari apa? Motif menikah yang positif adalah: Cinta, memiliki teman hidup dan mempunyai keluarga kecil (anak)
Motif menikah yang negatif seperti apa? Balas dendam (serius, ini ada lho..), bayar hutang (ini biasanya faktor orangtua) numpang hidup (biasanya sang orangtua ingin anaknya hidup lebih nyaman)dan yang terakhir adalah hamil di luar nikah.
Dalam pernikahan pasti ada konflik, tanya saja orangtuamu... Pasti pernah cekcok. Hal itu sangat normal, kita bisa meminimalisir pertengkaran hebat dengan berkomunikasi yang baik, saling mendengarkan dan mampu menyelesaikan persoalan tanpa bumbu drama.
Cara berkomunikasi tiap orang berbeda. Ada yang to the point, ada yang pakai kode. Ada yang pelan dan ada yang melengking. Jadi pahamilah gaya berkomunikasi pasangan dan utarakan maksud dengan jelas. Hindari memotong pembicaraan pasangan, dengarkan sampai ia selesai berbicara.
Bagaimana, menikah itu butuh rencana yang cukup matang, kan? Semoga generasi muda bisa memahami program Cinta Terencana dari BKKBN, ya!
Semoga postingan ini bermanfaat. Selamat berpuasa!
12 komentar
Betul matang sebelum nikah agar terhindar dari perceraian
BalasHapusMenikah memamg pembelajaran hidup sampai mati. Tapi pondasi itu harus kuat. Jangan ampe punya anak jadi ribet ya hahaha
BalasHapusSebagian bisa menjalani nya dengan baik. Sebagian memang kandas dan menyisakan kisah tragis. Menikah memang bukan sebuah hal mudah. Yg menikah tua saja kaya saya punya banyak masalah, hahaha... Apalagi yg muda (dewasa tapi kekanak-kanakan)
BalasHapusSaya dulu nikah muda, 20 tahun. Alhamdulillah bisa dijalani dnegan indah dan berkah berkat bantuan Allah swt
BalasHapusPernikahan memang bukan untuk main-main, perencanaan membentuk keluarga harus dipikirkan sebelum menyesal nantinya.
BalasHapussegala sesautu memang hrs terencana ya treutama pernikahan bukan pestanya tp bagaimana nantinya
BalasHapuskesuksesan suatu bangsa bahkan bermula dari kesuksesan keluarga sendiri
BalasHapusSetuju nih berkeluarga, bercinta semua harus terencana. Memiliki momongan juga perlu manajemen. Sehingga tidak ada istilah "proyek tidak terencana" kan kasihan juga anaknya..
BalasHapusPenting banget memperhatikan banyak hal sebelum memutuskan menikah ya mbak. Agar tidak gagal hanya karena emosi
BalasHapusBagus kalo ada perencanaan biar ada panduan ada catatan untuk dilakukan ga asal jalan aja
BalasHapusAih cinta terencana hehe... emang sih dengan kondisi populasi penduduk Indonesia yang makin besar sebaiknya direncanakan ya mau brp anak, jarak kehamilan dll, shg keluarga pun lbh bahagia :D
BalasHapusSetuju banget kalau nikah emg harus diusia idel biar udah siap secara lahir batin ya mbak
BalasHapusJangan pake link ya, terimakasih!