Pernah nggak berpikir seperti itu setelah blogwalking? Ciri khas yang saya maksud di sni adalah gaya tulisan. Ada yang bahasa formal tapi masih enak dibaca, ada yang bahasa kekinian dan tetap informatif. Karena sadar saya belum bisa menuangkan informasi dengan santai, dinikmati semua orang akhirnya mendaftarkan diri untuk mengikuti workshop yang diadakan Komunitas ISB.
Peserta Workshop 'Menulis Dengan Cinta' |
flyer acara |
Dini Fitria dan Komunitas ISB |
Saat mengetahui kalau Mba Dini Fitria dulunya bekerja sebagai seorang jurnalis, feeling saya berubah dari santai ke cemas. Flashback pernah diomelin dosen mata kuliah jurnalis bikin deg-degan, hahaha.
Mba Dini Fitria |
Sebelumnya kita diingatkan, apa sih tugas blogger? Secara garis besar, blogger bertugas menyampaikan informasi lewat tulisan. Agar pembaca paham dengan isi artikel, blogger harus memiliki skill menulis yang baik dalam menyampaikan informasi.
Si A menulis dengan bahasa gaul, si B menulis dengan bahasa formal nan santai dan si C dengan gaya bahasa mix and match. Mereka konsisten dan punya ciri khas yang disukai pembacanya. Kalau saya kayaknya belum sampai situ.. Dan kami dikenalkan dengan Feature Stories!
Workshop 'Menulis Dengan Cinta' |
Saat kita menulis feature stories Mba Dini menjelaskan lebih baik kita tulis hal yang kita sukai, yang pernah dialami, dan kita pahami. Kalau kita pernah mengalami kejadian secara langsung, otomatis menulisnya mengalir. Contohnya seperti ini..
Lip paint Zoya ini keren, warnahnya cihuy bikin kamu kelihatan wow.
Teksturnya yang kental membuktikan kalau lip paint dari Zoya punya tingkat pingmentasi yang keren, sekali oles, warna bibir bisa di-cover dengan baik!
Lebih enak baca kalimat ke dua, ya? Padahal intinya sama.
JSC Hive tempatnya nyaman, bersih, keren.
Di JSC Hive suasananya asyik, disediakan bantal warna-warni dan empuk, seru buat foto-foto. Ditambah lagi ada AC, kalau selonjoran 5 menit bisa ketiduran.
Enakanya kalimat yang ini daripada yang atas, kan?
Sembari mendengarkan penjelasan Mba Dini, saya langsung teringat postingan jadul awal saya membuat blog. Terlalu singkat dan nggak ada nyawanya.
Belum lagu dalam menyampaikan feature stories kita juga harus memperhatikan alur yang teratur. A-B-C-D-E deh.. Lagi, saya teringat tulisan tahun 2012 yang tidak beraturan seperti A-C-E-D-C-B...*pijat kening*
Di workshop ini, kami diberitahu rumus feature stories yakni:
1. Bertutur
2. Deskriptif (menjelaskan suatu event, tempat, benda dengan gamblang)
3. Informatif
4. Gaya penulisan (naratif, imajinatif, prosais dan indah)
5. Tak perlu berkiblat pada aturan 5W+1H
6. Human of interest
Untuk bertutur dan gaya bahasa, menurut saya adalah bagaimana kita menyampaikan inti postingan. Awal menulis saya masih belum bisa konsisten pakai aku-saya-gue, untung udah tobat. Untuk postingan serius seperti liputan dan lomba biasanya menggunakan saya. Kalau postingan review lebih asyik memakai aku, santai bacanya.
Dulu, dosen saya menjelaskan kalau menulis harus menggunakan 5W+1H (what, where, when, who, why and how) agar berita jelas dan padat. Ternyata untuk menulis di blog tidak perlu serinci itu, apalagi yang ditulis review skin care dan curhat. Maklum waktu itu dapat matkul jurnalis untuk reportase di TV, jadi memang wajib memakai 5W+1H.
Human of interest, yang saya tangkap dari penjelasan Mba Dini Fitria adalah kenali pembaca/pengunjung blog. Kita menulis untuk siapa? Remaja? Dewasa tanggung? Orangtua? Generasi micin? Sesuaikan dengan pemikiran target audience.
Mau membuat feature stories? Gunakan teknik story telling. Yang pernah ikut workshop menulis cerpen pasti akrab dengan "Show, not tell" Jadi kita mendeskripsikan dengan membeberkan keadaan yang terjadi, biar pembaca bisa berimajinasi dan memahami apa yang dimaksud penulis.
Mba Dini Fitria menjelaskan kalau teknik story telling memberikan kesan pada pembacanya. Menulis dengan gaya curhat ini membuat pembaca bisa merasakan emosi si penulis. Coba lihat postingan IG akun ojek online, mereka menceritakan kisah mas ojol yang banting tulang-membuat kita bersyukur dan termotivasi.
Jenis feature stories ada banyak dan umumnya dekat dengan kejadian sehari-hari, misalnya cinta (eaa) travel, kesulitan, kecelakaan, kesedihan, inspirasi.
Selama workshop berlangsung, Mba Dini Fitria sering mengatakan "Kalimat pertama itu penting! Paragraf pertama nggak perlu panjang dan bertele-tele." Setuju banget, seperti baca buku saja. Kalau bab 1-nya terlalu panjang rasanya malas melanjutkan halaman selanjutnya.
Mba Dini juga menyarankan kita menulis pengalaman kita dengan korelasi yang akrab di masyarakat, tujuannya agar pembaca merasa senasib. Bisa dari kejombloan, atau susah kurus misalnya, hehe.. heeeeh.. *sighs*
Agar tulisan enak dibaca otomatis kita harus punya kosa kata yang banyak, caranya dengan banyak membaca. Baca tulisan ringan sampai berat sesuai minat, deh. Dijamin tambah ilmu juga kosa kata.
Setelah workshop selesai, saya jadi semangat menulis lagi. Jadi pingin coba ikut lomba bikin cerpen dan puisi lagi. Semoga bisa konsisten dalam menulis di tahun 2018 ini, amiin!
Acara workshop ini disponsori oleh C2LIVE, EHIVE, Kulina, Shafira www.shafira.com , ZOYA www.zoya.co.id dan ZOYA COSMETICS.
Semoga postingan ini bermanfaat dan informatif, ya!
Sembari mendengarkan penjelasan Mba Dini, saya langsung teringat postingan jadul awal saya membuat blog. Terlalu singkat dan nggak ada nyawanya.
Belum lagu dalam menyampaikan feature stories kita juga harus memperhatikan alur yang teratur. A-B-C-D-E deh.. Lagi, saya teringat tulisan tahun 2012 yang tidak beraturan seperti A-C-E-D-C-B...*pijat kening*
Di workshop ini, kami diberitahu rumus feature stories yakni:
1. Bertutur
2. Deskriptif (menjelaskan suatu event, tempat, benda dengan gamblang)
3. Informatif
4. Gaya penulisan (naratif, imajinatif, prosais dan indah)
5. Tak perlu berkiblat pada aturan 5W+1H
6. Human of interest
Untuk bertutur dan gaya bahasa, menurut saya adalah bagaimana kita menyampaikan inti postingan. Awal menulis saya masih belum bisa konsisten pakai aku-saya-gue, untung udah tobat. Untuk postingan serius seperti liputan dan lomba biasanya menggunakan saya. Kalau postingan review lebih asyik memakai aku, santai bacanya.
Dulu, dosen saya menjelaskan kalau menulis harus menggunakan 5W+1H (what, where, when, who, why and how) agar berita jelas dan padat. Ternyata untuk menulis di blog tidak perlu serinci itu, apalagi yang ditulis review skin care dan curhat. Maklum waktu itu dapat matkul jurnalis untuk reportase di TV, jadi memang wajib memakai 5W+1H.
Human of interest, yang saya tangkap dari penjelasan Mba Dini Fitria adalah kenali pembaca/pengunjung blog. Kita menulis untuk siapa? Remaja? Dewasa tanggung? Orangtua? Generasi micin? Sesuaikan dengan pemikiran target audience.
Mau membuat feature stories? Gunakan teknik story telling. Yang pernah ikut workshop menulis cerpen pasti akrab dengan "Show, not tell" Jadi kita mendeskripsikan dengan membeberkan keadaan yang terjadi, biar pembaca bisa berimajinasi dan memahami apa yang dimaksud penulis.
Dia patah hati.Beda, kan?
Air matanya jatuh tak tertahan, bibirnya bergetar menahan isak tangis.
Mba Dini Fitria menjelaskan kalau teknik story telling memberikan kesan pada pembacanya. Menulis dengan gaya curhat ini membuat pembaca bisa merasakan emosi si penulis. Coba lihat postingan IG akun ojek online, mereka menceritakan kisah mas ojol yang banting tulang-membuat kita bersyukur dan termotivasi.
teknik menulis feature stories |
Selama workshop berlangsung, Mba Dini Fitria sering mengatakan "Kalimat pertama itu penting! Paragraf pertama nggak perlu panjang dan bertele-tele." Setuju banget, seperti baca buku saja. Kalau bab 1-nya terlalu panjang rasanya malas melanjutkan halaman selanjutnya.
Mba Dini juga menyarankan kita menulis pengalaman kita dengan korelasi yang akrab di masyarakat, tujuannya agar pembaca merasa senasib. Bisa dari kejombloan, atau susah kurus misalnya, hehe.. heeeeh.. *sighs*
Agar tulisan enak dibaca otomatis kita harus punya kosa kata yang banyak, caranya dengan banyak membaca. Baca tulisan ringan sampai berat sesuai minat, deh. Dijamin tambah ilmu juga kosa kata.
Setelah workshop selesai, saya jadi semangat menulis lagi. Jadi pingin coba ikut lomba bikin cerpen dan puisi lagi. Semoga bisa konsisten dalam menulis di tahun 2018 ini, amiin!
Acara workshop ini disponsori oleh C2LIVE, EHIVE, Kulina, Shafira www.shafira.com , ZOYA www.zoya.co.id dan ZOYA COSMETICS.
Semoga postingan ini bermanfaat dan informatif, ya!
54 komentar
Sampe sekarang aku masih belum tau, artikelku itu ada ciri khasnya atau ga, hahahaha pengen banget membangun ciri khas itu tp kok susah ya, gaya bahasaku masih sesuka ku sendiri ahhahaha,
BalasHapusworkshopnya pasti seru banget ya mbak, dpt byk ilmu tentunya.
ursulametarosarini.blogspot.co.id
kata mba Dini kemarin harus pakai rasa, jadi tuangin apa yang ada di pikiran dalam tulisan. dan pastinya jam terbang menulis juga. aku juga masih latihan >.<
Hapusiya mba, terkadang aku juga lihat banyak dari postingan paragraf pertama itu panjang banget, banyak cerita dan bertele tele gitu...
BalasHapusiya, kalau baca buku pelajaran apalagi, mata langsung merem -_-
HapusAamiin semoga 2018 kita konsisten menulis di blog ya fi
BalasHapusHabis baca postingan mbak ini terus liat tulisanku ternyata tilisanku amburadul, maklum nulisnya asal ide keluar langsung di tuangin
BalasHapusgapapa mas, kan bisa dibuah nantinya. daripada kebanyakan mikir mau nulis apa dan nggak nulis2 *saya saat bikin skripsi*
HapusSaya sampai sekarang masih galau pakai Anda atau Kamu waktu nulis blog 😅
BalasHapusOya, maksudnya paragraf pertama nggak usah bertele-tele itu gimana ya?
Paragraf pertama itu jadi acuan pembaca, apa mau melanjutkan membaca sebuah artikel atau tidak. Cukup 5 kalimat pendek atau 3 kalimat yang panjang (aku dapat dari workshop Asma Nadia)
HapusKalau nulis yang formal enaknya pakai saya dan kalian ^^
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusI see...
HapusBerarti kalian itu kesannya formal ya. Kirain berkesan kaya menggurui gitu. Siip deh...langsung praktek bis gini.
Thanks ya bun 😊
Kalian juga bisa buat informal kok, mau lebih gaul pakai : loe-loe pada 😂
HapusSama-sama, tapi saya belum berkeluarga wkwkwk 😂 panggil mba aja hehe
Alhamdulillah dapet banyak ilmu baru ya mba sehingga kita bisa semakin memperbaiki tulisan kita
BalasHapusIya, mba, dapet ilmu dan kenalan baru juga. Seneng deh ketemu mba Amalia ^^
HapusWahh terimakasih Fii untuk ilmunya. Bermanfaat banget untuk pemula seperti aku :)
BalasHapuswww.marudiyafu.com
Sama-sama diyah 😊
Hapusberuntungnya aaya udah tobat mbak, zaman dulu kalaaa, di blog lama saya mau pakai saya-gue-aku-ane aja galau minta ampun. ga konsisten, di postingan a jumpa aku, di b jumpa saya, c jumpa ane, hahaha, blepotan rasanya.
BalasHapusyahhh kalau sekarang sih saya udah mendingan lah, pakai saya dan kamu terus, karena human of interest nya pemuda pemudi umur 20 tahunan,
butuh waktu juga untuk belajar yang seperti ini, eh belajarnya sih sebentar tapi praktiknya yang harus lama biar terbiasa
Namanya juga awal belajar, asal mau dan tekun belajar pasti bisa berkembang lebih baik 👍 semangats!
HapusTulisan saya amburadul
BalasHapustapi saya sudah sedikit merubah gaya penulisan sampai hari ini.
Kalo paragraf pembuka pun saya melihat bagaimana diri saya sndiri jika membaca bertele2 rasanya gak betah.
jd mencoba berubah jg, dari berapa baris stiap paragraf gimana menempatkan diri saya sbgai pembaca aja. kalo di rasa gak nyaman bgitupun orang yang akan membaca
artikel ini sangat bermanfaat untuk saya agar terus memperbaiki tulisan
Saya pun masih belajar gimana bikin paragraf pertama yang asik dan bikin pembaca penasaran.. Semoga kedepannya bisa lebih baik, amin
HapusWah, cantik yaa mbak dini itu. hehehe maksudnya ilmunya itu bagus juga buat blogger.
BalasHapusIlmu dan narasumbernya keren 😄
HapusHmmm... seiring bergulirnya waktu, lama kelamaan akan terasah sih ya gimana menulis yang enak dan buat orang ga pengen cepet kabur. Bisalah ini jadi contoh. Hehehe
BalasHapusPractice makes perfect ya mas, insya allah saya bisa, amin!
HapusBanyak pola yang musti dibenahi setelah menyerap ilmu dari Mba Dini :)
BalasHapusNice post Mba, rangkumanya kece
Makasih banyak, mbaa.. Masih banyak yg harus diperbaiki nih tulisan saya >_<
HapusYampun, kalimat pembukanya buatku bertanya juga mbak. Hahahha
BalasHapus5w+1h ga mba? Hihi
HapusContoh yang mbak berikan dekat banget ya sama keseharian. Ada generasi micin, ada abang ojol. Kereeen.
BalasHapusHihi, masih latihan ^^
HapusAah contoh kalimatmu udah keren tuh! Aku nih yang perlu latihan lagi merangkai kata-kata.
BalasHapusYuk semangat mba, kita bisa! 😄
HapusSemoga terwujud niatmu buat ikut lomba puisi ya mba
BalasHapusAmin, makasih ya mba ☺
Hapusudah dapet ilmunya nih kita tinggal proses meningkatkan diri
BalasHapusButuh proses yang panjang tapi ga boleh nyerah hehe
HapusAku beruntung bisa datang di acara itu, ilmunya keren
BalasHapusIya, ilmu baru dan kenalan baru 😊
HapusAku juga masih banyak kurangnya dalam menulis. Masih harus banyak belajar
BalasHapusSaya juga mba, sama-sama berjuang yuk!
HapusMateri yang disampaikan diworkshop ini bagus banget ya,beruntung bisa ikutan
BalasHapusAlhamdulillah ya mba 😄
HapusSama mba blog ku juga masih berantakan kadang pengen pakai gue loe, aku kamu, saya anda, tapi gimana gitu belum konsisten.
BalasHapusIya, saya kadang belom konsis juga 😖
HapusMenulis emang gak sembarangan, kadang ada yang suka asal dan gak liat pembaca nya siapa, targetnya untuk siapa .. :( Makasih kak bermanfaat banget
BalasHapusIya, kadang bingung materi sama target pembaca nggak matching 😥
HapusMateri selama workshop bener2 berbobot yah mbak...banyak bgt ilmunya, banyak bgt yg harus dibenerin di blog saya 😁😁
BalasHapusIya mba, rasanya kayak disentil pas tau kesalahan yg butuh perbaikan 😂
Hapusaku nulisnya gak pake perasaan kayanya yaaaa... baca ini jadi berasa salah semua hahaha...
BalasHapusSaya masih sering ga pake perasaan, ketara banget bedanya hehehe
HapusKereenn ilmunya, jadi pengen jadi penulis yang punya ciri khas dan unik :)
BalasHapusSaya juga, semoga kita bisa, amin!
Hapusbelajar menulis artikel emang susah. saya malahan lebih ngerasa tulisan saya kacau wkwkwk.
BalasHapusberuntung bgt bisa ikut workshop ini bisa koreksi dan ngembangin cara nulis artikel di blog sendiri hmm nice anaafi.
Hahaha... ya ampun, kalau ngikutin tetek bengek atuan blog mah pasti saya nggak nulis2, lah wong nulis blog bagi saya buat ngilangin jenuh kok :D tapi itu sih pilihan masing2 yah
BalasHapusJangan pake link ya, terimakasih!