Halo semua, apa kalian suka menonton kartun di hari Minggu? Atau film dari Turki/India/Korea di Televisi? Pasti pernah nonton dong. Untuk memudahkan penonton mencerna jalan cerita, ada dubber atau pengisi suara (dubber/voice actor) yang bertugas mengisi suara tokoh film tersebut. Penggemar anime pasti nggak awam dengan istilah voice actor/seiyuu, kan? Nah minggu lalu aku berkesempatan bertemu langsung dengan Kak Agus Nurhasan - dubber senior di Indonesia. Penasaran? Keep readin' ya!
In house training Blogger Reporter Indonesia |
Blogger Reporter Indonesia (BRID) mengadakan In House Training di mana ada narasumber terpercaya dan berpengalaman yang akan membagikan ilmunya. Berlokasi di Wisma Riat letaknya tidak jauh dari stasiun Cawang, tepatnya di Jl. Pengadegan Utara no. 14. Wisma Riat adalah tempat pelatihan untuk sahabat disabilitas agar akrab dengan teknologi masa kini, kalian bisa lihat kegiatan dan konten menarik di instagramnya @riat.jkt :D
Seorang dubber tidak hanya mengisi suara karakter kartun saja, mereka juga mengisi suara peran dari film luar. Uniknya para dubber juga mempelajari seni peran yakni akting suara (voice acting). Pernah kan dengar tokoh dalam K-Drama yang ditayangkan di stasiun TV sedang menangis, tertawa atau marah? Para dubber wajib bisa menghayati perasaan sang tokoh. Susah? Banget! Para dubber perlu melakukan latihan rutin dan disiplin agar suara asli tidak keluar saat mengisi suara tokoh anak kecil/suara monster dan lainnya.
Kalian pernah kebayang nggak, siapa pengisi suara Doraemon, Spongebob, Suneo, Shinchan dan tokoh lain yang memiliki suara yang khas? Ternyata banyak dari mereka adalah orang dewasa! Pengisi suara mampu mengisi karakter yang jauh lebih tua atau jauh lebih muda dari umur asli mereka lho. Makanya menjadi seorang dubber bukanlah hal yang mudah. Kemarin Kak Agus sharing beberapa contoh latihan yang rutin dilakukan oleh para dubber untuk memiliki suara yang unik dan stabil, contohnya seperti..
Dalam olah tubuh para dubber melakukan latihan pernapasan dan senam mulut. Hal ini membantu saat mereka diminta mengisi suara karakter yang sedang emosi. Senam mulut untuk apa? Agar saat membaca script tidak membuat kesalahan. Kak Agus menjelaskan pada umumnya orang hanya membaca buku/koran, kalau dubber harus menghayati kalimat sang tokoh.
Olah vokal, agar sorang dubber memiliki suara yang berkualitas dan terasah ia harus melatih olah vokla seperti: Power, artikulasi, intonasi, tempo dan warna. Jadi suara mereka tidak datar seperti saat kita sedang membacakan paragraf di kelas. Kak Agus juga mendubbing tokoh Suneo lho, pas melihat kak Agus rasanya kaget, kok bisa ya? Jawabannya ya latihan dengan keras dong!
Latihan selanjutnya adalah Olah rasa. Bukan, mereka nggak masak dalam studio kok. Agar dubber bisa menghayati peran/tokoh dalam film mereka harus latihan mengolah perasaan-akting. Latihannya seperti konsentarsi, ingatan emosi, imajinasi dan observasi. Untuk menghayati perasaan tokoh yang ditinggal pacar atau kehilangan sesuatu, dari suara harus terdengar rasa panik-takut-sedih, kan? Kalau tidak menghayatinya bisa re-take berkali-kali lho..
Lip sync. Latihan ini dilakukan agar saat sang dubber berbicara dengan tempo yang sama seperti sang tokoh. Jangan sampai gerakan mulut tokoh berhenti dan dubber masih berbicara. Menjadi dubber juga harus memiliki kemampuan 4M yang baik, 4M adalah:
Melihat (layar monitor)
Mendengar (mendengar suara asli tokoh lewat headphone)
Membaca (membaca dan memahami script)
Merasakan (merasakan feeling sang tokoh)
Banyak ya jenis latihannya, tapi kak Agus mengatakan "Ada niat, motivasi, tekad dan kemauan belajar dengan tekun kamu pasti bisa menjadi seorang dubber!" Senang banget dapat ilmu baru, jadi tahu bagaimana menjadi seorang dubber dan kesulitan yang dihadapi para dubber Indonesia.
Sebelum #Inhousetrainingbrid2 selesai kami mendapatkan goodiebag yang dipersembahkan dari Gogobli.com lho! gogobli.com adalah toko online kesehatan dan kecantikan yang terpercaya. Barang-barangnya dijamin ori dan produk dikirim dengan packaging yang aman. Lagi ada promo lho, check it out!
Terimakasih banyak Blogger Reporter Indonesia yang memberikan kesempatan saya mengenal dunia dubbing di Indonesia. Terimakasih kak Agus untuk ilmunya yang sangat bermanfaat, semoga kita bertemu lagi dengan ilmu baru yang menginspirasi, amiin!
Gimana, apa kalian tertark menjadi seorang dubber? Komen ya! Semoga postingan ini bermanfaat!
#inhousetrainingbrid2 Dubbing & voice over |
Kak Agus dan peserta Blogger Reporter Indonesia. dok. mba Uci |
#inhousetrainingbrid2 Dubbing & voice over |
Olah vokal, agar sorang dubber memiliki suara yang berkualitas dan terasah ia harus melatih olah vokla seperti: Power, artikulasi, intonasi, tempo dan warna. Jadi suara mereka tidak datar seperti saat kita sedang membacakan paragraf di kelas. Kak Agus juga mendubbing tokoh Suneo lho, pas melihat kak Agus rasanya kaget, kok bisa ya? Jawabannya ya latihan dengan keras dong!
Latihan selanjutnya adalah Olah rasa. Bukan, mereka nggak masak dalam studio kok. Agar dubber bisa menghayati peran/tokoh dalam film mereka harus latihan mengolah perasaan-akting. Latihannya seperti konsentarsi, ingatan emosi, imajinasi dan observasi. Untuk menghayati perasaan tokoh yang ditinggal pacar atau kehilangan sesuatu, dari suara harus terdengar rasa panik-takut-sedih, kan? Kalau tidak menghayatinya bisa re-take berkali-kali lho..
Lip sync. Latihan ini dilakukan agar saat sang dubber berbicara dengan tempo yang sama seperti sang tokoh. Jangan sampai gerakan mulut tokoh berhenti dan dubber masih berbicara. Menjadi dubber juga harus memiliki kemampuan 4M yang baik, 4M adalah:
Melihat (layar monitor)
Mendengar (mendengar suara asli tokoh lewat headphone)
Membaca (membaca dan memahami script)
Merasakan (merasakan feeling sang tokoh)
Banyak ya jenis latihannya, tapi kak Agus mengatakan "Ada niat, motivasi, tekad dan kemauan belajar dengan tekun kamu pasti bisa menjadi seorang dubber!" Senang banget dapat ilmu baru, jadi tahu bagaimana menjadi seorang dubber dan kesulitan yang dihadapi para dubber Indonesia.
Sebelum #Inhousetrainingbrid2 selesai kami mendapatkan goodiebag yang dipersembahkan dari Gogobli.com lho! gogobli.com adalah toko online kesehatan dan kecantikan yang terpercaya. Barang-barangnya dijamin ori dan produk dikirim dengan packaging yang aman. Lagi ada promo lho, check it out!
happy faces after gaining knowledge |
Gimana, apa kalian tertark menjadi seorang dubber? Komen ya! Semoga postingan ini bermanfaat!
10 komentar
aku juga pengen jadi dubber...
BalasHapusdubber tokoh anime..pengen bangeeeeetttttttt...
samaa, tapi aku ga keliatan bacanya huhuhu
Hapusaku pengen tuh.. hoaa gak ajak kaaaa huuuu ��
BalasHapusgabung di grup BRID sayy
HapusTernyata berat jg yaa.. Dulu mikirnya jd dubber mah tinggal ngomong sesuai si tokoh nya aja.. Kalo aku liat, memang lbh susah jd dubber tokoh2 kartun anak ya mba..
BalasHapusiya, selain itu kalau disuruh jadi anak2/kakek nenek pasti latihannya double sulitnya yah >,<
HapusTernyata jadi dubber butuh konsentrasi yg tinggi ya. Keren keren! Nyesel kemarin gak ikutan, hiks :( padahal aku suka banget tuh belajar dubbing. Waktu SMA aku sering niruin gaya dan suara upin ipin. Sampe pernah ada yg bilang mirip XIXI :D
BalasHapus.
"Ada niat, motivasi, tekad dan kemauan belajar dengan tekun kamu pasti bisa!"
Bravoooo! Informatif banget kak Afiii.. ;)
suaraku nge bass, cempreng juga bisa..penasaran pingin ikut pelatihannya~
Hapusmakasih yaa, Cory!
Kayaknya saya gak pede jadi dubber. Suka grogian. Tapi memang harus pas kalau jadi dubber. Saya suka merasa terganggu kalau nonton film tapi suara dubbernya kayak gak klik sama cerita. Mending baca text aja kalau gitu
BalasHapusapalagi kalau kita udah tahu bagaimana suara asli karekternya ya :3
HapusJangan pake link ya, terimakasih!