Halo, sebulan blog ini nggak di-update. Biar nggak bosan, hari ini aku mau review buku, lebih tepatnya kumcer dari Dee Lestari. siapa yang suka dengan karya beliau? mungkin ada yang pernah baca atau nonton Perahu Kertas atau Rectoverso? aku belum pernah nonton, tapi punya bukunya.
kali ini aku mau bahas kumcer dari Mba Dee Lestari yang judulnya 'Madre'. cetakan pertamanya diterbitkan tahun 2011. aku seneng banget nemu di oren ada yang jual secondhand-nya dan beneran ori!
Review Madre by Dee Lestari |
Dalam kumcer ini ada 10 cerpen dan 3 prosa. Aku sempat ikut kelas menulis cerpen dan jujur udah lamaa banget nggak baca cerita fiksi. Penulis fiksi Indonesia yang aku suka ya mba Dee ini. Tulisannya indah dibaca dan udah dipahami ini bisa bikin minat nulisku bangkit lagi.
Madre by Dee Lestari |
Madre, yang dalam bahasa Spanyol artinya 'ibu' adalah adonan roti. Kisah Madre ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang bernama Tansen, yang hidupnya bisa dibilang bebas, mengikuti alur.
Entah bagaimana Tansen dipertemukan oleh keluarga jauh yang sama sekali nggak dia kenal, mereka berharap Tansen bisa meneruskan usaha toko roti yang sekarat karena waktu dengan menggunakan adonan roti bernama Madre.
Bayangin aja, nggak tahu apa-apa, hidup seadanya tiba-tiba diberikan tanggung jawab dalam bidang yang belum pernah dicoba sama sekali. Belum lagi diberikan kepercayaan dari senior yang menaruh banyak harap, panas dingin.
Belum lagi ada seseorang yang ingin membeli Madre.. Cerita pendek ini bikin pembacanya juga galau. Bingung dan penasaran dengan langkah apa yang akan diambil Tansen.
Untuk cerpen Madre,aku kasih 4.5/5!
Cerpen kedua favoritku dalam kumcer ini adalah 'Menunggu layang-layang'. Nggak ada sangkut pautnya dengan Layangan Putus, ya. Kisah cinta antara Che dan Starla. Starla adalah wanita yang mirip layangan, naik turun sesukanya dan Che selalu menjadi zona nyaman Starla.
Karena Starla yang sikapnya seperti layangan, Che ragu akan perasaannya. Maju mundur. Siapa yang mau ambil resiko patah hati dengan teman yang sudah dekat?
Kisah Menunggu layang-layang ini aku suka karena membahas kisah cinta antara odua orang dewasa. Lebih realistis dan logis, nggak banyak bumbu drama seperti kisah cinta remaja dan young adult. Mungkin karena faktor U juga kali, yaaa~
Bahasa yang digunakan Mba Dee ini sederhana namun indah, bisa dibaca sambil selonjoran. Bukunya nggak terlalu tebal, 160 halaman tepatnya. Buat yang suka dengan kisah sehari-hari dengan lika-liku kehidupan, cinta, bisa banget baca buku ini!
Untuk teman-teman yang ingin membaca kumber dari Dee Lestari, ternyata ada lho di iPusnas. Lumayan gratis dan bisa pinjam dalam 5 hari.